JAKARTA,10/10/19. Wacana pemindahan ibu kota dari
Jakarta ke luar jawa kembali mencuat setelah Presiden Joko Widodo menggelar
rapat tertutup membahas hal ini di Kantor Presiden bulan maret lalu.
Presiden Joko Widodo nampaknya serius ingin
memindahkan Ibu Kota dari Jakarta ke luar Pulau Jawa, orang nomor satu di RI
itu menginginkan rencana pemindahan Ibu kota tak hanya menjadi wacana semata,
dia ingin rencana itu segera terwujud.
Dalam menyikapi hal ini maka kami mewawancarai salah
satu Mahasiswa UNAS yang bernama Akbar untuk dimintai pendapatnya, ia tidak
setuju dengan pemindahan Ibu Kota ke luar Jakarta, menurutnya pemindahan Ibu
Kota ke luar Jakarta adalah suatu hal yang tidak tepat, “karena untuk apa
memindahkan Ibu Kota kaluar misalkan di Jakarta saja urusannya banyak yang
belum selesai”. Tanggapan Akbar sebagai
Mahasiswa tentang pemindahan ibukota, “Pemerintah seharusnya lebih melihat
kepada Ibu Kota dulu sendiri daripada memindahkan lebih baik untuk merapihkan Ibu
Kota Jakarta dulu, jadi waktu saat pemindahan realisasinya di Jakarta sudah
selesai semua urusannya,” ujar Akbar.
Sebagaimana kita ketahui Jakarta menjadi pusat
pemerintahan sekaligus pusat bisnis Indonesia. Akibat nya penduduk di Jakarta
sangat padat dan kemacetan parah terjadi hampir setiap hari.
Farid Arya salah satu Mahasiswa UNINDRA yang bergabung
dengan organisasi yang bernama UNITAS ARSEKTUR di kampusnya. Ia sangat tidak
setuju dengan pemindahan Ibu Kota yang yang menurutnya membuang-buang
waktu dan mengeluarkan biaya yang sangat
besar, “daripada dipakai menggunakan infrastruktur baru membangun gedung baru
lebih baik digunakan untuk yang lainnya,” kata Farid.
Mahasiswa tersebut juga memprediksi bahwa pemindahan ibu
kota adalah suatu hal yang menguntungkan untuk para koruptor karena dana yang
mengalir sangat besar untuk hanya memindahkan Ibu Kota.
Kami juga mewawancarai Agus Triantoro salah satu ASN di bagian teknis
penguji sarana Kereta Api, “ya kalo saya sebagai ASN tergantung pemerintahnya,
kalo kita sebagai ASN kalo diajak wacananya pindah ya gabisa bilang apa apa ya
harus pindah juga gitu, jadi gabisa bilang setuju dan gak setuju” ujar Agus
Saat
era Presiden Soekarno, Ibu Kota rencananya ingin dipindah dari Jakarta ke
Palangkaraya. Sedangkan di era Presiden Soeharto Ibu Kota ingin dipindah dari
Jakarta ke Jonggol. Namun, rencana itu tenggelam karena tidak pernah diputuskan
dan dijalankan secara terencana dan matang.
Komentar
Posting Komentar