Langsung ke konten utama
SURAT PEMBACA 1

Kemacetan di Pasar Rebo Tak Pernah Tersolusi

Kepada Yth. 
Humas Pemprov DKI Jakarta

Sebagai pengguna jalan pada 24 September 2019, saya mengalami suatu kejadian yang tak mengecewakan. Pada saat itu saya berangkat kuliah ke kampus BSI Margonda seperti biasanya.Saya berangkat dari rumah pukul 06.45 WIB karena perkuliahan dimulai pukul 08.00 WIB.Seperti biasa saya seharusnya tiba di kampus pukul 07.30 WIB.Saya biasa menaiki  angkot (angkutan kota) 19 jurusan Depok-Rambutan dari arah terminal kampung rambutan.
Namun saat angkot yang saya tumpangi melewati jalan Rumah Sakit Pasar Rebo,perjalanan tersendat akibat ramainya kendaraan yang ingin menuju arah Depok maupun Pasar Minggu.Kendaraan memenuhi jalan serta banyak kendaraan lain pun yang mengambil setengah bagian jalan arah sebaliknya sehingga macet semakin parah.
Akibat kemacetan tersebut saya baru tiba di kampus pukul 09.00 WIB,saya tidak diijinkan mengikuti kelas oleh Dosen.Hal ini sangat merugikan karena saya kehilangan waktu untuk mendapat materi baru serta nilai tugas harian pada mata kuliah. Tidak hanya itu banyak orang pun yang mengalami kerugian akan kemacetan ini,khususnya para karyawan dan pelajar lain yang terlambat masuk ke kantor maupun ke sekolah mereka.
Walau kemacetan di jalan tersebut hampir tiap hari terjadi,namun tidak pernah ada solusi terbaik yang dilakukan pihak yang berwajib untuk mengurus persoalan tersebut,seharusnya pemerintah ataupun pihak-pihak yang berwenang lebih memperhatikan hal ini,tugaskan beberapa polisi setiap harinya untuk mengatur ketertiban kendaraan di jalan ini,ataupun perluasan jalan bila memungkinkan karena hal ini amat membantu kami para pengguna jalan.Serta dapat mengatur para pengguna kendaraan yang slalu saja melanggar lalu lintas ,sehingga perjalanan yang lancar dalam berkendara dapat menguntungkan pengguna jalan.


Hormat Saya,
Febri Fitrianto

     KEMACETAN DI PASAR REBO TAK PERNAH TERSOLUSI
(Jawaban Surat Pembaca Saudara Febri Fitrianto)

Kepada Yth.
Saudara Febri Fitrianto 
Pengguna jalan

Menanggapi surat pembaca saudara Febri Fitrianto pada tanggal 16 Januari 2019, dengan judul “Kemacetan Di Pasar Rebo Tak Pernah Tersolusi” atas nama Manajemen pemprov DKI Jakarta, kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan pelayanan kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan pelayanan lalu lintas yang saudara rasakan.
Dapat kami jelaskan bahwa pihak kepolisian lalu lintas belum dapat menindaklanjuti keluhan yang saudara Febri laporkan Karena kepadatan penduduk pada jam kerja atau jam pulang kerja berlangsung. Kami selaku pemprov dan pihak kepolisian lalu lintas akan akan berusaha mencari solusi mengurangi kemacetan lalu lintas. Untuk itu kami harapkan untuk tidak melanggar peraturan lalu lintas yang sudah tertera disepanjang jalan demi kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan,
Atas perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkan terima kasih.

Salam Hormat,

Geraldi wibowo 
Humas Pemprov DKI Jakarta

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Surat Pembaca 9

SURAT PEMBACA 9 MetroTrans Yang Tak Teratur Kepada Yth. Humas PT.Transjakarta  Sebagai pengguna jalan khususnya pengguna kendaraan bermotor, saya sangat kecewa dikarenakan bus transjakarta. selalu berhenti khususnya bus,metrotrans berhenti disembarang tempat menyalahkan sen yang tidak sesuai dengan kebutuhannya sehingga dapat membahayakan pengguna jalan lainnya. Mohon sesegera mungkin ditindak lanjuti agar para pengguna jalan merasa tidak terganggu akan hal ini. Salam hormat, Sekar Kurnia Pengguna Jalan Metrotrans Yang Tak Teratur (Jawaban Surat Pembaca Saudari Sekar Kurnia) Kepada Yth. Saudari Sekar Kurnia Menanggapi surat pembaca dengan judul “Metrotrans Yang Tak Teratur” atas nama pengurus transjakarta di Jakarta kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang anda rasakan. Kami akan segera membuat peraturan atau himbauan agar supir bus metrotrans dapat berhati-hati ketika akan berhenti...

Politik

Suara Mahasiswa, Wacana pemindahan Ibu Kota ke luar JAKARTA JAKARTA,10/10/19. Wacana pemindahan ibu kota dari Jakarta ke luar jawa kembali mencuat setelah Presiden Joko Widodo menggelar rapat tertutup membahas hal ini di Kantor Presiden bulan maret lalu. Presiden Joko Widodo nampaknya serius ingin memindahkan Ibu Kota dari Jakarta ke luar Pulau Jawa, orang nomor satu di RI itu menginginkan rencana pemindahan Ibu kota tak hanya menjadi wacana semata, dia ingin rencana itu segera terwujud. Dalam menyikapi hal ini maka kami mewawancarai salah satu Mahasiswa UNAS yang bernama Akbar untuk dimintai pendapatnya, ia tidak setuju dengan pemindahan Ibu Kota ke luar Jakarta, menurutnya pemindahan Ibu Kota ke luar Jakarta adalah suatu hal yang tidak tepat, “karena untuk apa memindahkan Ibu Kota kaluar misalkan di Jakarta saja urusannya banyak yang belum   selesai”. Tanggapan Akbar sebagai Mahasiswa tentang pemindahan ibukota, “Pemerintah seharusnya lebih melihat kepada Ib...